Salah penyortiran adalah kesalahan teknis yang sering terjadi dalam dunia marketing. Baik dalam produksi maupun pengiriman barang. Hal ini tentu merugikan bagi pemilik usaha maupun pihak konsumen. Sehingga hal tersebut harus dihindari sebisa mungkin agar penjualan barang tetap berjalan lancar.
Selain itu, hal ini juga menyangkut reputasi pemilik usaha. Dimana tanggung jawab proses produksi dan pengiriman ada dalam kewajiban penjual, hingga dapat sampai ke tangan konsumen. Karenanya, bagi pemilik usaha kesalahan penyortiran barang atau paket hal tersebut dapat merusak kepercayaan konsumen.
Penyebab Salah Penyortiran adalah Sering Terjadi
Mungkin kamu pernah mengalami, ketika memesan sebuah produk namun terjadi kecacatan. Atau bahkan barang tidak sesuai pesanan bahkan tertukar. Hal semacam itu dapat terjadi karena dua hal, yaitu human error dan kendala teknis. Baik ketika produksi barang dilakukan maupun ketika barang disalurkan. Berikut ini penyebab salah penyortiran adalah sebagai berikut.
1. Human Error
Penyebab ini terjadi karena kesalahan manusia atau karyawan dalam mata rantai pasokan barang. Barang yang semula diproduksi dapat mengalami kecacatan karena ketidak telitian pihak pegawai atau karyawan pada saat produksi. Selain itu , kesalahan ini juga bisa terjadi pada sistem. Ketika mengirimkan pesanan yang tidak sesuai dengan pesanan konsumen.
Hal tersebut sangat sering terjadi dan menjadi sebuah masalah yang fatal. Karena kepercayaan konsumen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya jual ke masyarakat. Selain itu penyebab lainnya salah penyortiran adalah karena salah input data, hal ini biasanya terjadi saat melakukan pengiriman barang kepada konsumen sehingga alamat sulit ditemukan.
2. Kesalahan pada Teknis Pengiriman
Agar barang dapat sampai ke tangan konsumen, proses pengiriman dilakukan pada tiga tahap penyaluran. Pertama first mile, tahap perpindahan barang dari pabrik ke distributor center atau gudang. Kedua Middle mile, pendistribusian dari distributor ke toko, pada tahap ini barang yang dikirimkan sudah mengalami penyortiran.
Adapun tahap terakhir yaitu Last mile, barang dikirimkan ke alamat konsumen. Kekeliruan penyortiran dapat terjadi pada tahap first mile dan Last mile. Hal tersebut bisa terjadi karena kesalahan pada manajemen gudang, dimana barang bisa saja tertukar. Selain itu, terdapat kemungkinan barang mengalami kerusakan saat diperjalanan.
Strategi untuk Mengatasi Kekeliruan Penyortiran Barang
Untuk menjaga eksistensi dan daya jual sebuah produk, tentunya hal semacam ini perlu diperhatikan. Sebab, salah penyortiran merugikan bagi usaha dalam jenis apapun. Dibutuhkan waktu yang panjang untuk dapat membangun sebuah branding dan reputasi sebuah bentuk usaha. Adapun strategi mengatasi salah penyortiran adalah sebagai berikut.
1. Melakukan Inspeksi pada Saat Produksi
Hal ini untuk meminimalisir barang yang cacat dalam sebuah produksi sebelum barang dipasok atau dikirim ke gudang. Inspeksi perlu dilakukan agar produk terbaik dapat dipasarkan. Sedangkan barang yang mengalami kerusakan dapat dipisahkan. Selain itu memastikan stok yang tersedia dapat memenuhi permintaan dari distributor maupun konsumen.
2. Menjaga komunikasi dengan konsumen
Ketika konsumen mengalami kerugian, sebab salah penyortiran merupakan hal yang sering terjadi. Maka, menjaga komunikasi dengan konsumen adalah cara efektif untuk menjaga loyalitas pembeli. Agar kepercayaan dapat diberikan secara penuh dengan memberikan pelayanan saat distribusi barang.
Mengkomunikasikan penyebab kekeliruan tersebut terjadi serta memberikan penawaran kepada konsumen. Baik berupa penggantian barang maupun refund, hal ini tentu akan memberi kepercayaan bagi pihak konsumen.
Leave a Reply